Selasa, 15 Desember 2015

Pengertian Kalimat Efektif


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

B.    RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa saja unsur-unsur kalimat?
3. Apa ciri-ciri kalimat efektif?

C.    TUJUAN MASALAH
1.      Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga menjadi  baik dan benar
2.      Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa
3.      Menjaga kemurnian bahasa Indonesia


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).
Kalimat Efektif juga dapat diartikan kalimat yang mengikuti kaidah-kaidah  tata bahasa yang meliputi gramatikal pilihan kata, penalaran yang logis dan serasi, atau kalimat yang menginformasikan pesan atau ide secara tepat.

B.       Unsur-unsur kalimat
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O),pelengkap (pel) dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.


1.      Subjek
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
Contoh :
a.       Toro sedang tidur.
  S

2.      Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat).
Contoh :
a.       Kemal ingin tidur.
                       P

3.      Objek
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja sebagai hasil perbuatan yang dikenai perbuatan yang menerima atau yang di untungkan oleh perbuatan.
Contoh :
a.       Rahmad sudah memasukkan buku barunya ke dalam tas itu.
                                                               O

4.      Pelengkap
Pelengkap (Pel) atau komplemen berbeda dengan objek. Pelengkap tidak dapat menjadi subjek jika kalimat dipasifkan. Predikat yang diikuti kata-kata khusus, seperti merupakan, berdasarkan, dan menjadi.
 Contoh :
a.       Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia.
                                                    Pel

5.      Keterangan
Keterangan (K) adalah bagian kalimat yang bukan merupakan inti kalimat. Fungsinya meluaskan atau membatasi makna subjek atau predikat.
Contoh : a.Luna tinggal di Bali.
                           ket

C.      Ciri-ciri Kalimat Efektif
Untuk dapat mencapai keefektifan, suatu kalimat harus memenuhi paling tidak enam syarat berikut, yaitu adanya:

1.    Kesatuan gagasan
Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan.
Contonya:
Melihat perkembangan penduduk RW 02 Kampung Kedunggede yang semakin padat namun tidak didukung dengan kemampuan perekonomian yang cukup yang tanpa kita sadari bahwa peningkatan tersebut memerlukan sarana prasarana yang memadai.

perbaikan kalimat tersebut :
Perkembangan penduduk RW 02 Kampung Kedunggede yang semakin padat, tetapi tidak didukung oleh perekonomian yang cukup dan sarana prasarana yang memadai.

2.    Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran (gagasan) dengan struktur kalimat. Untuk menghasilkan kalimat yang mengandung kesepadanan, perlu diperhatikan sebagai berikut:
a. Kalimat yang memilki subjek dan predikat  yang  jelas
b. Kata depan tidak berada didepan subjek
c. Konjungsi intra kalimat tidak di pakai didalam kalimat tunggal
d. Predikat tidak didahului konjungsi yang.
e. Subjek tidak ganda.

3.  Keparalelan (kesejajaran)
Keparalelan adalah kesamaan bentuk atau makna yang digunakan didalam kalimat.

Contoh :
a.       Atika memetiki setangkai bunga. (tidak parallel makna)
b.      Atika memetik setangkai bunga. (parallel )

4.      Kehematan
Adalah kalimat efektif bercirikan tidak menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan. Cara untuk menghemat kata adalah dengan tidak mengulang subjek, tidak memakai bentuk superordinat, tidak menggunakan kata bersinonim dan tidak menjamakkan kata yang sudah menggunakan bentuk jamak.
Contoh :
a.       Belajar adalah merupakan tanggung jawab mahasiswa. (tidak hemat)
b.      Belajar merupakan tanggung jawab mahasiswa. (hemat)

5.      Kelogisan
Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh :
a.       Taman ini dibangun setelah menggusur ratusan rumah penduduk. (tidak logis)
b.      Taman ini dibangun setelah ratusan rumah penduduk digusur. (logis)

6.      Kecermatan
Kalimat efektif ditulis secara cermat, tepat dalam diksi sehingga tidak menimbulkan tafsir ganda. Penempatan unsur-unsur kalimat yang tepat akan membantu pembaca untuk memahami makna kalimat secara jelas tanpa menimbulkan tafsir ganda.
Contoh :
a.       Mahasiswa perguruan tinggi yang tekenal itu menjadi putri Indonesia tahun ini. (tidak cermat)
b.      Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi putrid Indonesia tahun ini. (cermat)

7.      Kebervariasian
Kalimat yang efektif menunjukan penggunaan kalimat yang tidak monoton. Kalimat yang digunakan sebaiknya bervariasi dengan memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia. Selain itu, variasi dalam panjang-pendek kalimat dan penggatian unsur di awal kalimat juga menandakan keefektifan kalimat.
Contoh :
a.       Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua.
b.      Dibutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua kepada anak.
c.       Perhatian dan kasih sayang orang tua dibutuhkan anak.

8.      Ketegasan
Ketegasan dapat dinyatakan dengan memberi penonjolan atau penekanan pad aide pokok kalimat. Untuk menonjolkan atau menekankan ide pokok dapat dilakukan dengan cara berikut:
Contoh :
a.       Angka kemiskinan makin meningkat sehingga tindak criminal semakin banyak.(penekanan pada angka kematian)
b.      Tindak kriminal makin banyak karena angka kemiskinan makin meningkat. (penekanan pada tindak kriminal)

9.      Ketepatan
Setiap kata yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat mewakili tujuan, maksud, atau pesan penulis.



Contoh:
a.       Pasar Triwindu, Surakarta, Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan barang antik, dalam beberapa pekan ini sepi dari kunjungan konsumen. (tidak tepat)
b.      Pasar Triwindu, Surakarta, Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan barang antik, dalam beberapa pekan ini sepi pengunjung. (tepat)

10.  Kebenaran Struktur (Bentuk)
Kalimat efektif mengandung kebenaran struktur bahasa Indonesia, artinya unsur-unsur yang digunakan dalam kalimat tidak memakai unsur-unsur asing atau daerah.
Contohnya:
a.       Masyarakat hukum adalah sekelompok orang-orang yang berdiam dalam suatu wilayah tertentu dimana didalam kelompok tersebut berlaku serangkaian peraturan sebagai pedoman tingkah laku. (salah)
b.      Masyarakat hukum adalah sekolompok orang yang berdiam dalam suatu wilayah yang menganutserangkaian peraturan sebagai pedoman tingkah laku. (benar).

11.  Keringkasan
Dalam menulis ditemukan pemakaian kata dan kelompok kata yang sebenarnya memiliki makna yang sama. Dalam hal ini kelompok kata merupakan bentuk panjang, sedangkan kata merupakan bentuk ringkas/pendek.
Contohnya:
a.       Kami mengadakan penelitian anak jalanan di Jakarta. (bentuk panjang)
b.      Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (bentuk ringkas)


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.      Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya.
2.       Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
3.       Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesatuan gagasan, Kesepadanan, Keparalelan(kesejajaran), Kehematan, Kelogisan, Kecermatan, Kebervariasian, Ketegasan, Ketepatan, Kebenaran Struktur (Bentuk), Keringkasan.
























DAFTAR PUSTAKA

-          Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
-          Finoza, Lamuddin. 2002.. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.
-          Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar